Gua Sunyaragi : Identik Dengan Corak & Budaya Keislaman

Gua Sunyaragi – Cirebon merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang biasa dijuluki sebagai Kota Udang. Selain itu, kota ini juga dijuluki sebagai Kota Orang Suci, hal ini dikarenakan Syekh Syarif Hidayatullah, seorang wali yang datang ke Cirebon untuk menyebarkan agama Islam dan budaya Islam.

Cirebon memiliki berbagai macam budaya dan tempat bersejarah juga karena hal tersebut. Salah satunya adalah Gua Sunyaragi.

Harga Tiket Masuk Gua Sunyaragi

Pengunjung yang ingin memasuki kawasan wisata gua akan dikenakan tiket masuk. Harga tiket masuknya pun tidak terlalu mahal dan berlaku sama untuk setiap harinya. Untuk harga tersebut, pengunjung cukup membayar sebesar Rp. 15.000.

Pilihan Editor :

Sejarah Gua Sunyaragi

Gua Sunyaragi : Identik Dengan Corak & Budaya Keislaman

Dahulu, Gua Sunyaragi memiliki nama “Taman Kaputren Panyepi In Raga” yang artinya tempat untuk menyucikan diri dan jiwa yang berasal dari bahasa kearifan lokal. Nama Sunyaragi berasal dari dua kata, yaitu Sunya dan ragi yang berarti Sunya adalah sunyi dan ragi adalah raga (tempat tawasul).

Goa ini menarik perhatian karena bangunannya yang unik dan terletak di tengah Kota Cirebon, dibangun pada tahun 1529-1884 oleh keturunan Sunan Gunung Jati yang juga berasal dari keraton Kasepuhan, dengan luas 15 hektar dibangun di atas telaga besar yang dikelilingi pohon jati. Namun, kini telaga tersebut telah mengering tidak seperti sebelumnya. Bangunannya terbuat dari batu dengan corak, gaya atau motif yang tampak seperti campuran gaya arsitektur dari Indonesia, Eropa, Tiongkok, dan Timur Tengah.

Menurut salah satu pemandu, beredar mitos bahwa seluruh bangunan ini terbuat dari koral yang diambil dari pantai selatan dan konon bangunan ini direkatkan dengan putih telur.

Keunikan bangunan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung lokal bahkan mancanegara. Sebelum pandemi COVID-19, pengunjung yang datang bisa mencapai 50 hingga 100 orang setiap harinya, sedangkan saat hari libur pengunjung meningkat 2x lipat.

Sebelum pandemi di tahun 2019, juga pernah diadakan Festival Budaya Sunyaragi yang memadukan sejarah, seni, dan budaya yang dikemas dalam satu kesatuan.

Namun, setelah pandemi jumlah pengunjung menurun, dan protokol kesehatan tetap diperhatikan demi keselamatan dan keamanan bersama.

Jam Operasional

Bagi wisatawan yang hendak kesini untuk jam operasional dimulai dari pukul 08.00 – 17.00 pada Weekday dan pada Weekend pukul 08.00 – 18.00 dengan harga tiket yang terjangkau.

Dengan luasnya Gua Sunyaragi terbagi menjadi 12 bagian Gua dengan fungsi yang berbeda pada masing-masingnya, yaitu :

  1. Distrik Jinem, tempat Sultan Kasepuhan memberikan nasihat kepada para pengikutnya. Di sini para prajurit keraton Kasepuhan mempraktekkan ilmu kanuragan yang diawasi langsung oleh sultan.
  2. Gua Penjaga, seperti namanya, adalah tempat peristirahatan istimewa bagi para pengawal Sultan. Dulu, pengawal sultan berkumpul di sini. Sekaligus waspada jika sultan yang mereka jaga menerima ancaman.
  3. Kompleks Pengepakan Mande, pernah berfungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai senjata keraton. Tempat ini sekarang hancur.
  4. Gua Pandekemasang, adalah tempat untuk membuat senjata yang diperlukan untuk melawan musuh istana. Dulu, tempat ini selalu dijaga ketat oleh penjaga istana. Para Master membuat rencana untuk membuat senjata di sana.
  5. Gua Simanyang, berada di seberang Taman Air Sunyaragi. Fungsinya sebagai pos jaga dan garda depan terhadap ancaman dari dunia luar.
  6. Gua Langse adalah tempat relaksasi istimewa bagi raja dan ratunya. Tempat ini adalah satu-satunya tempat yang dirancang dengan sangat baik. Tujuannya agar raja bisa merasa sangat nyaman dan melupakan sejenak penatnya memerintah.
  7. Gua Peteng, sesuai namanya Gua Gelap. Di tempat ini tidak disediakan penerangan sama sekali. Difungsikan sebagai tempat hening untuk memperoleh kekebalan dan sebagainya.
  8. Gua Arga Jumud, fungsinya mirip dengan gua Langse. Gua Arga Jumud diperuntukkan bagi pejabat keraton. Baik untuk bersantai maupun untuk mengadakan pertemuan-pertemuan penting yang berkaitan dengan keraton.
  9. Gua Padang Ati, adalah gua untuk meditasi. Meditasi dilakukan dengan tujuan memiliki keterbukaan pikiran, ketulusan dan kecerdasan. Seperti nama goa itu sendiri yang mengisyaratkan “padang ati” yang berarti hati yang bersinar.
  10. Gua Keabadianmerupakan tempat meditasi guna memperoleh kelanggengan jabatan.
  11. Gua LawaSesuai dengan namanya, goa ini merupakan tempat khusus bagi kelelawar.
  12. Gua Pawonadalah dapur untuk menyiapkan dan menyimpan makanan.

Sekian info yang bisa diulas mengenai objek wisata yang ada di Jawa Timur khususnya di Pekalongan yaitu Gua Sunyaragi.

Tentunya objek wisata ini bisa menjadi salah satu destinasi perjalanan wisata anda Bersama keluarga dan orang orang tercinta untuk mengisi waktu liburan maupun quality time Bersama mereka.

Tertarik dengan ulasannya dan tentunya bagi yang penasaran yuk tentukan waktu berlibur mu dan ajak keluarga serta orang tercinta mu untuk berkunjung kesini.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *