Taman Wisata Study Lingkungan Kota Probolinggo

Taman Wisata Study Lingkungan Kota Probolinggo – MAYANGAN – Taman Wisata Kajian Lingkungan (TWSL) memiliki program bertajuk “LARPA” alias studi bunga dan hewan, dan melepas 50 pengunjung pertama di TWSL, Sabtu (5/6).

Kegiatan ini merupakan rangkaian untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021 di Kota Probolinggo. Mengutamakan protokol kesehatan, pengunjung juga dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas 500 orang.

Taman Wisata Study Lingkungan Kota Probolinggo

Menurut Kepala DLH Rachmadeta Antariksa, selama pandemi TWSL ditutup dan baru dibuka mulai awal Juni. Jumlah pengunjung juga tidak terlalu signifikan.

Wisata Kebun Binatang Mini Probolinggo Buka, Sepi Pengunjung

“Hari ini (5/6) sengaja kami berikan kepada warga kota sebagai pengingat momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Selain memberikan pengetahuan tentang bunga dan hewan dalam koleksi TWSL, disertai dengan tema-tema yang mengingatkan perlindungan lingkungan dunia,” katanya.

Sejak sesi pertama, sebanyak 20 pengunjung didampingi pemandu menjelaskan tentang berbagai koleksi bunga dan hewan. Jalurnya juga dibuat satu arah agar tidak bertabrakan dengan pengunjung lain.

Emy (30), bersama kedua anaknya, warga Jalan Serma Abdurrahman yang mendapat kupon gratis, senang bisa mengikuti program Larpa.

“Alhamdulillah, anak-anak bisa menyegarkan diri sekaligus menambah pengetahuan tentang binatang. Biasanya mereka menonton singa di YouTube, tapi sekarang bisa melihat secara langsung,” ujarnya.

Master Holiday (probolinggo)

Kepala UPT IPLH, Akbarul Huzaini menambahkan, koleksi di TWSL berjumlah 257 ekor. Ada tambahan pada aves yaitu burung beo dan burung merak. Kedua spesies langka ini berhasil dikembangkan sehingga menambah jumlah satwa yang ada.

“Kita buka dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang, kemudian saya istirahat satu jam untuk menyemprot disinfektan. Kita buka lagi dari jam 1 siang sampai jam 4 sore,” pungkasnya. (yuli) Probolinggo, Setelah sekian lama dibiarkan kosong, Taman Wisata Kajian Lingkungan (TWSL) Kota Probolinggo kembali menghadirkan sepasang singa Afrika. Sepasang singa Afrika dibawa, selain untuk menambah koleksi hewan untuk kandang kosong, juga untuk dibesarkan di kebun binatang mini.

Sepasang singa Afrika bernama Sera, jantan dan Jane, pada Kamis sore (20/06/20), tiba di Taman Wisata Kajian Lingkungan (TWSL), Kota Probolinggo. Kedua satwa tersebut diperoleh atas kerja sama dengan Taman Safari Indonesia (TSI).

Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin juga hadir menyambut 224 dan 225 hewan di TWSL. Dua kandang besar, makanan dan kebersihan terkadang disiapkan khusus untuk Sera jantan dan Jane betina sesuai instruksi BKSDA dan TSI.

Twsl Menjadi Incaran Masyarakat

“Persiapan yang matang sudah setahun lebih. Ada perluasan kandang, yang dipantau dan dikendalikan oleh BKSDA. Kebutuhan pakan sekitar 5-7 kg untuk setiap singa, kami sudah menyiapkan anggaran dalam APBD 2020. ,” ujar Kepala Unit Penerangan Pendidikan dan Lingkungan, Akbarul Huzaini.

Sera hampir berusia lima tahun, sedangkan Jane baru berusia dua tahun. Menurut Pembina TSI Prigen, Ivan Candra, dalam waktu satu tahun singa Afrika ini sudah bisa melahirkan dan merawatnya di TWSL. “Kita akan cek karena kita (antara TWSL dan TSI) ada kerjasama. Hewan ini kita pilih bukan sebagai kerabat, siap dimuat sekitar empat sampai lima tahun,” ujarnya. Singa afrika dikatakan tua jika sudah berumur lebih dari 17-20 tahun.

Ivan menambahkan, stres bepergian ke tempat baru adalah hal yang wajar bagi semua hewan. Namun, mereka mempersiapkan diri sebaik mungkin sejak awal. Selama 14-40 hari TSI akan membantu dalam pemantauan agar Sera dan Jane cepat beradaptasi dan tenang. “Saya harap tidak ada kendala di tempat ini. Di sini juga ada penjaganya,” tambah Ivano.

Sementara itu, Datuk Bandar Habib Hadi berharap kedua singa yang menyelesaikan TWSL ini bisa menjadi wahana edukasi bagi masyarakat. Padahal, rencananya TWSL akan terus berkembang. Pada tahun 2020, diperkirakan untuk pembelian lahan seluas 2,5 hektar.

Antisipasi 3c, Polsek Mayangan Patroli Sasar Tempat Wisata

“Kedepan kita akan siapkan semuanya, perluas dan kembangkan karena TWSL satu-satunya destinasi wisata dan edukasi,” ujar Habib Hadi.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menargetkan peningkatan PAD tahun 2020 sebesar Rp 550 juta. Target tersebut meningkat Rp 50 juta dibandingkan tahun 2019 lalu. Keberadaan Sera dan Jane diharapkan menjadi daya tarik karena banyak pengunjung yang menanyakan soal singa atau hewan karnivora. (pemakan)

Wisata kota probolinggo, tempat wisata di kota probolinggo, tempat wisata kota probolinggo, wisata di kota probolinggo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *